Bernapas
meliputi dua tahap, yaitu pertukaran gas dan respirasi sel. Pertukaran gas
adalah proses pengambilan oksigen dan pengeluaran karbon dioksida melalui alat
pernapasan tumbuhan. Respirasi sel adalah penguraian senyawa kompleks menjadi
senyawa lebih sederhana dengan membebaskan energi. Mitokondria adalah tempat di
mana fungsi respirasi pada makhluk hidup berlangsung. Senyawa kompleksnya dapat
berupa karbohidrat, lemak, dan protein. Energi yang didapatkan dari proses
respirasi digunakan untuk aktifitas metabolisme tubuh tumbuhan. Berdasarkan ada
tidaknya oksigen, ada dua macam respirasi, yaitu respirasi aerob dan anaerob.
Respirasi aerob adalah respirasi yang memerlukan oksigen, sedangkan rspirasi
anaerob adalah respirasi yang tidak memerlukan oksigen.
o
Alat Respirasi
tumbuhan
Seperti
dijelaskan sebelumnya, proses respirasi diawali dengan proses pertukaran gas
oksigen dan karbon dioksida melalui alat pernapasan. Alat pernapasan tumbuhan
letaknya tersebar. Tumbuhan dapat melakukan pertukaran gas melalui stomata,
lenti sel, dan rambut akar. Pada tumbuhan tertentu, pernapasan melalui alat
khusus, misalnya akar napas pada tumbuhan bakau maupun beringin. Berikut ini
akan dijelaskan alat-alat pernapasan tumbuhan.
1. Stomata
Stomata atau
mulut daun terdiri atas celah atau lubang yang dikelilingi oleh dua sel penjaga
dan terletak di daun. Stomata berfungsi sebagai tempat pertukaran gas pada
tumbuhan, sedangkan sel penjaga berfungsi untuk mengatur, membuka dan
menutupnya stomata.
Stomata tumbuhan
pada umumnya membuka pada saat matahari terbit dan menutup saat hari gelap.
Membuka dan menutupnya stomata dipengaruhi oleh kandungan air dan ion kalium di
dalam sel penjaga. Ketika sel penjaga memiliki banyak ion kalium, air dari sel
tetangga akan masuk ke dalam sel penjaga secara osmosis. Akibatnya, dinding sel
penjaga yang berhadapan dengan celah stomata akan tertarik ke belakang,
sehingga stomata menjadi terbuka. Sebaliknya, ketika ion kalium keluar dari sel
penjaga, air dari sel penjaga akan berpindah secara osmosis ke sel tetangga.
Akibatnya, sel tetangga mengembang dan mendorong sel penjaga ke arah celah
sehingga stomata menutup. Lihat Gambar 9.
Gambar 9. Membuka
dan menutupnya stomata diatur oleh sel penjaga (guard cell) : stoma membuka
(kiri), stoma menutup (kanan). (Sumber :
Campbell et al. 1999)
2.
Lentisel
Pada tumbuhan dikotil, selain kambium intervasikuler yang membentuk xilem
dan floem sekunder ada juga kambium gabus yang menghasilkan parenkima gabus dan
lapisan gabus. Lapisan gabus akan menggantikan epidermis. Lapisan gabus terdiri
atas sel-sel mati dan membantu melindungi batang. Kambium gabus, parenkima
gabus, dan lapisan gabus akan mengelupas dan lepas sebagai bagian kulit.
Akibatnya, timbul lubang-lubang di batang yang disebut lentisel.
Lentisel memungkinkan sel-sel tetap hidup di dalam batang melalui
pertukaran gas dengan udara luar. Lihat Gambar 10.
Gambar 10. Lentisel (Sumber: http://www.biyolojiegitim.yyu.edu.tr)
3. Rambut Akar
Selain untuk menghisap air dan garam-garam mineral, rambut akar berfungsi
sebagai alat pernapasan. Sel-sel rambut akar akan mengambil oksigen pada
pori-pori tanah. Lihat Gambar
Gambar 11. Rambut Akar
(Sumber: Campbell, et all. 2005)
4. Alat
Pernapasan Khusus
Kemampuan
tumbuhan beradaptasi terhadap lingkungan menghasilkan alat pernapasan khusus.
Tumbuhan bakau yang hidup di lingkungan air laut mempunyai akar yang tumbuh ke
atas permukaan tanah untuk memperoleh oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida.
Akar tersebut disebut akar napas.
Pohon beringin
dan anggrek mempunyai akar gantung untuk bernapas. Akar tersebut tumbuh dari
batang dan menggantung kearah tanah. Pada saat masih menggantung, akar ini
menyerap uap air dan gas dari udara. Akan tetapi setelah masuk ke tanah, akar
tersebut berfungsi menyerap air dan garam mineral. Tumbuhan yang hidup di
air seperti enceng gondok dan kangkung, batangnya mempunyai rongga-rongga udara
yang besar berfungsi untuk menyalurkan oksigen.
Gambar 12 (a) akar pohon bakau (b) akar pohon beringin
o
Pertukaran Gas
Pertukaran gas
antara tumbuhan dan lingkungannya merupakan bagian yang penting dalam
respirasi. Pertukaran gas secara keseluruhan berlangsung secara difusi. Difusi
merupakan perpindahan zat dari larutan pekat ke larutan encer. Oksigen akan
masuk ke dal
am sel tumbuhan
secara difusi melalui ruang antar sel, dinding sel, membran sel, dan akhirnya
masuk ke dalam sel. Begitu juga dengan karbondioksida, yang akan berdifusi ke
luar sel dan masuk ke ruang antar sel. Transpor oksigen dan karbon dioksida
antara ruang antar sel dengan lingkungan luar juga berlangsung secara difusi.
o
Proses Respirasi
Gambar 13 Hubungan antara proses fotosintesis dengan proses respirasi pada
tumbuhan (Sumber : Campbell, et all,
2006)
Respirasi
merupakan proses penguraian senyawa organik menjadi air dan karbondioksida
untuk memperoleh energi dengan bantuan oksigen. Senyawa organik merupakan bahan
bakar respirasi untuk menghasilkan ATP, sedangkan produk limbah respirasi
seperti karbon dioksida dan air, merupakan bahan yang digunakan kloroplas
sebagai bahan mentah untuk fotosintesis. Lihat Gambar 6. Energi (ATP) yang
diperoleh dari proses respirasi, akan digunakan untuk aktifitas metabolisme
tubuh tumbuhan. Proses keseluruhan dapat dirangkum sebagai berikut:
Senyawa organik
+ oksigen –> karbon dioksida + air + energi
Glukosa, lemak, dan protein dapat diproses dan digunakan sebagai bahan
respirasi. Jika glukosa (C6H12O6) yang digunakan
sebagai bahan respirasi maka reaksinya dapat ditulis sebagai berikut:
o
Faktor faktor
yang mempengaruhi laju respirasi
Laju respirasi dapat dipengaruhi beberapa
faktor antara lain :
1. Ketersediaan
substrat
Karbohidrat
merupakan substrat respirasi utama yang terdapat dalam sel tumbuhan tinggi.
Tumbuhan dengan kandungan substrat yang rendah akan melakukan respirasi dengan
laju yang rendah pula. Demikian sebliknya bila substrat yang tersedia cukup
banyak maka laju respirasi akan meningkat.
2. Ketersediaan oksigen
Ketersediaan
oksigen akan mempengaruhi laju respirasi, namun besarnya pengaruh tersebut
berbeda bagi masing-masing spesies dan bahkan berbeda antara organ pada
tumbuhan yang sama.
3. Suhu
Semakin tinggi suhu, semakin tinggi laju respirasi. Laju reaksi respirasi
akan meningkat untuk setiap kenaikan suhu sebesar 10oC, namun hal ini tergantung pada masing-masing
spesies.
4. Tipe dan umur tumbuhan
Masing-masing
spesies tumbuhan memiliki perbedaan metabolisme, dengan demikian kebutuhan
tumbuhan untuk berespirasi akan berbeda pada masing-masing spesies. Tumbuhan
muda menunjukkan laju respirasi yang lebih tinggi dibanding tumbuhan yang tua.
Demikian pula pada organ tumbuhan yang sedang dalam masa pertumbuhan.
wah, sangat berguna untuk laporan praktikum, thanks for this info
ReplyDelete